Rabu, 16 September 2015

Pendahuluan Laporan PPL



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Program Pengalaman Lapangan adalah salah satu kegiatan kurikuler yang merupakan kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa, maka PPL dapat sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional. Dengan demikian PPL adalah suatu program yang mempersyaratkan kemampuan aplikasi dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
Standar kompetensi PPL dirumuskan dengan mengac pada tuntutan empat kompetensi guru baik dalam konteks pembelajaran maupun dalam konteks kehidupan guru sebagai anggota masyarakat. empat kompetensi guru yang dimaksud adalah “Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial”. Kompetensi tersebut dirumuskan sesuai dengan amanat undang-undang Guru dan Dosen nomor 14 tahun 2005 bab IV pasal 10. Disamping itu, rumusan standar kompetensi PPL juga mengacu pada peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional khususnya terkait dengan Bab V pasal 26 Ayat 4, yang pada intinya berisikan standar kompetensi lulusan perguruan tinggi bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuna, keterampilan dan kemandirian serta sikap untuk menerapkan ilmu, teknologi dan seni untuk tujuan kemanusiaan.
Sebagai suatu profesi, guru melaksanakan tugas secara profesional dalam konkretnya untuk melaksanakan suatu pekerjaan profesional yang berbeda dari pekerjaan non profesional atau teknisi. Dalam suatu pekerjaan profesional digunakan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual yang sengaja di pelajari dan secara langsung dapat diabdikan bagi kemaslahatan orang lain. Seorang pekerja professional seperti guru, di samping di tuntut menguasai sejumlah teknik serta prosedur kerja tertentu juga di tandai adanya tanggapan informasi terhadap implikasi kemaslahatan dari objek kerjanya.
Dengan demikia seorang pekerja profesional dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya memerlukan penguasaan teknik dan prosedur ilmiah serta memiliki dedikasi dan cara menghadapi lapangan pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan yang ahli. Sebagai pekerja profesional, untuk menyandang predikat sebagai guru yang benar-benar profesional harus memiliki kemampuan profesional yaitu memiliki pengetahuan yang luas, menguasai bidang study yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep secara teoritik, mempunyai metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode dalam proses belajar mengajar. Seorang guru juga harus memiliki kemampuan personal, yaitu sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi subyek. Intinya ia memiliki kepribadian yang patut ditrladani sehingga mampu melaksanakan kepemimpinan Ing Ngarso Tulodho, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan sosial yaitu kemampuan berkomunikasi sosial, baik dnegan murid, sesama guru, kepala sekolah maupun dengan masyarakat luas, serta mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai kemanusiaan. Keempat kemampuan itulah yang dituntut untuk dimiliki guru sebagai petugas profesional. Apabila seorang guru telah memiliki hak profesional, karena itu telah dengan nyata :
1.      Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang kegunaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2.      Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses pembangunan pendidikan setempat.
3.      Menikmati kepemimpinan teknis dan dukungan pengelolaan yang efektif dan efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari.
4.       Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdiannya.
5.      Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi professional secara individu maupun institusional.
Untuk dapat menguasai tingkat penguasaan kemampuan khususnya kemampuan professional, tidak cukup hanya dengan membaca atau membahas serta mendalami urutan teoritis saja tetapi perlu dijiwai dengan pengalaman nyata diantaranya dengan melaksanakan kegiatan praktek dari Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Praktek pengalaman lapangan diharapkan dapat memberikan bekal tambahan untuk menambah wawasan sehingga dengan bekal tersebut akan meningkatkan kemampuan kritis dalam setiap menghadapi permasalahan bila kelak mereka terjun langsung ke dalam profesi guru yang sebenarnya. Selain itu pengalaman-pengalaman yang di peroleh dari PPL ini di harapkan juga dapat meningkatkan pola pikir dan metode pengembangannya. Kedewasaan berpikir akan terwujud apabila berhasil mencegah masalah yang timbul pada saat praktek mengajar.
Kesemuanya diharapkan agar para mahasiswa sebagai calon guru mampu mengembangkan daya penalarannya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan perwujudan dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi bidang pendidikan dan pengajaran, bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang pengabdian masyarakat.
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Unit PPL Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA), maka peserta PPL ditempatakan disejumlah SMA, SMK, dan SMP Batam, yang mana harus diikuti oleh semua jenjang yang ada dan pelaksanaanya dilakukan setelah program simulasi terhadap sesama rekan mahasiswa dikelompokkan masing-masing, sebelum diterjunkan langsung dalam PPL. Adapun kegiatan PPL dilaksanakan mengingat bahwa :
1.      PPL merupakan bagian integral dalam pembentukan tenaga guru yang professional.
2.      Dengan adanya PPL diharapkan terbentuknya suatu pribadi dan nilai sikap seorang yang cakap dan tepat dalam menggunakan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, baik dalam sekolah maupun lingkungan luar sekolah.
3.      Dengan adaya PPL, maka mahasiswa akan mengetahui secara riil dan lebih jelas dimana pendidikan berlangsung dan diharapkan menjadi masukan yang dapat membatu bagi perkembangan pendidikan.

Pelaksanan PPL ini merupakan kerjasama antara Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) dengan lembaga pendidikan terkait dalam rangka pemerataan pendidikan serta daya upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

B.     TUJUAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ditujukan untuk pembentukan guru/tenaga kependidikan yang profesional melalui kegiatan pelatihan di sekolah mitra. Adapun tujuan secara umum dan khususnya adalah sebagai berikut :
a)      Tujuan Umum
PPL bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara faktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.
b)      Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa melalui PPL adalah sebagai berikut:
1.      Mengenal secara utuh lingkungan fisik, sosial, administrasi, dan akademik sekolah tempat pengabdian berlangsung.
2.      Menguasai berbagai keterampilan mengajar.
3.      Dapat menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata.
4.      Mampu belajar dari pengalaman mengikuti latihan.
5.      Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
6.      Mampu menarik kesimpulan edukatif dari penghayatan dan pengalaman selama pelatihan refleksi dan menuangkan hasil refleksi ke dalam laporan.
C.     MANFAAT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
Secara umum kegunaan PPL bagi mahasiswa adalah suatu wadah atau sebagai media untuk mendapatkan pengalaman pendidikan secara faktual di lapangan untuk menerapkan ilmunya secara langsung. Kerjasama antara guru pamong dengan mahasiswa PPL dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam menjalankan tugas pengajaran dan memantapkan diri sebagai pengajar profesional.
1.      Manfaat Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi dengan keadaan yang sesungguhnya dan dapat menerapkan pengalaman di masa yang akan datang. Pengalaman yang kami peroleh diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru profesional serta dapat digunakan sebagai motivasi untuk dapat lebih maju dan profesional.
2.      Manfaat Bagi Sekolah
Dapat menerapkan metode pengajaran yang telah diterapkan oleh mahasiswa dan dapat mengembangkannya menjadi lebih baik.
3.      Manfaat Bagi Universitas
Manfaat bagi universitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam pengalamannya selama mengajar.

BAB II
KEADAAN SEKOLAH MITRA PADA UMUMNYA

2.1 Denah Sekolah
Denah sekolah SMP Negeri 3 Batam terdiri dari 31 kelas yang tiap kelasnya terdiri dari 35 sampai 45 siswa. Di SMP Negeri 3 batam terdapat ruang majelis guru yang bersebelahan langsung dengan ruang kepala sekolah dan tata usaha dan berhadapan dengan ruang wakil kepala sekolah. Sekolah tersebut juga memiliki ruang multimedia, perpustakaan, laboratorium Komputer dan IPA. Berikut gambar denah sekolah SMP Negeri 3 Batam dapat dilihat pada lampiran 1.
2.2 Profil Sekolah
SMP Negeri 3 Batam merupakan salah satu sekolah yang berstandar Nasional dan diperhitungkan di Kepulauan Riau. Adapun profil dari sekolah ini adalah sebagai berikut :
1.        Identitas Sekolah
Nama Sekolah                                                   : SMP NEGERI 3 BATAM
Akreditasi Sekolah                                            : A
Alamat  : Jalan                                                   : Kartini II Sei Harapan
  Kelurahan                                          : Sei Harapan
  Kecamatan                                        : Sekupang
  Kota                                                  : Batam
  Provinsi                                             : Kepulauan Riau
Kode Pos                                                           : 29422
Telepon/Fax                                                       : 0778-322 285
Email                                                                 : smpn3.batam@gmail.com
Nomor Induk Sekolah (NIS)                             : 200 060
Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)         : 11002385
Nomor Statistik Sekolah (NSS)                        : 201 096 102 001
Nilai Akreditasi Sekolah                                   : A
Tahun Pendirian                                                : 1985
T ahun Beroperasi                                              : 1986
Penetapan SSN                                                  : 2007
Kepemilikan Tanah                                            : Pemerintah
a.       Status                                                 : Hibah
b.      Luas Tanah                                         : 17.865
Status Bangunan                                               : Pemerintah
a.       Surat Ijin Bangunan                          : Nomor...........
b.      Luas Seluruh Bangunan                    : 2.697

2.        Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi SMP Negeri 3 Batam dapat dilihat pada lampiran 2.
3.        Susunan Personalian
Susunan personalia SMP Negeri 3 Batam dapat dilihat pada lampiran 3.
4.        Visi SMP Negeri 3 Batam
Adapun visi dari SMP Negeri 3 Batam adalah cerdas, cergas, beriman dan berbudaya.
5.        Misi SMP Negeri 3 batam
SMP Negeri 3 Batam merupakan sekolah menengah pertama yang konsisten dalam mencapai misi yang direncanakan. Adapun misi sekolah tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Mewujudkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa mampu berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.
b.      Mewujudkan suasana yang akrab teknologi dalam rangka menghadapi tantangan global.
c.       Mewujudkan suasana yang apresiasif bahasa asing terutama bahasa inggris.
d.      Mewujudkan semangat berolahraga untuk mengembangkan bakat dan prestasi.
e.       Mewujudkan suasana keagamaan di sekolah melalui pengamalan ajaran agama sehingga terbentuk siswa yang beretika dan bermoral.
f.       Mewujudkan apresiasi seni dan budaya sehingga siswa dapat mengembangkan kreatifitas sesuai bakat dan minat.

6.        Tujuan SMP Negeri 3 Batam
Adapun yang menjadi tujuan pendidikan yang ingin dicapai SMP Negeri 3 Batam adalah sebagai berikut :
a.       Sekolah mampu menghasilkan tamatan yang mempunyai tanggung jawab, berbudi pekerti dan berbudaya.
b.      Pada tahun 2014 diharapkan 100% siswa dapat mencapai belajar tuntas.
c.       Pada tahun 2014 diharapkan siswa dan guru mampu mengembangkan kreasi dalam teknologi dibidang pendidikan.
d.      Pada tahun 2014 diharapkan sekolah mampu menghijaukan sekolah melalui kemampuan lingkungan.
e.       Pada tahun 2014 diharapkan semua guru mampu mengkaji, memiliki, menerapkan materi dan instrumen yang efektif demi keberhasilan proses mengajar.
f.       Terciptanya disiplin di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
g.      Pada tahun 2014 diharapkan guru mampu berbahasa inggris aktif.
h.      Pada tahun 2013 mampu menjuarai event-event akademik dan nonakademik tingkat Kota, Provinsi, nasional, dan Internasional.

7.        Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 2.1 Kepala Sekolah
No
Jabatan
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Pend. Akhir
Masa kerja
L
P
1
Kepala Sekolah
Sahir, S.Pd
 

47
S1
23 Th
2
Wakil kepala Sekolah
Sri Rahayu, S.Pd

 
42
S1
16 Th
3







4







5







Tabel 2.2 Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis kelamin, dan Jumlah
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah
Gt/PNS
GTT/Guru Bantu
L
P
L
P
1
S3 /S2





2
S1
2
26
2
2
40
3
D4





4
D3


1

1
5
D2





6
D1





7
SMA/Sederajat


1

1

Jumlah
2
26
4
2
42


Tabel 2.3 Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
No
Guru
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan tugas mengajar
Jumlah
D1/
D2
D3
S1/
D4
S2/
S3
D1/
D2
D3
S1/
D4
S2/
S3

1
PPKn


2






2
Agama


4






3
Bahasa Indonesia


5






4
Bahasa Inggris


4






5
IPS


5






6
IPA


6






7
Matematika


5






8
Penjas


2






9
Kesenian


1



1


10
Muatan Lokal


3



1


Jumlah










Tabel 2.4 Tenaga kependidikan : Tenaga Pendukung
No
Tenaga pendukung
Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya
Jumlah tenaga pendukung berdasarkan jenis dan kelamin
Jmlh
SMP
SMA
D1
D2
D3
S1
PNS
Honorer
L
P
L
P
1
Tata Usaha

2
1


2

2
3

5
2
Perpustakaan





1

1


1
3
Laboratorium IPA





1


1

1
4
Teknisi Lab.Komputer





1
1



1
5
Koperasi





1

1


1
6
Penjaga Sekolah
1









1
7
Tukang kebun
2
1








3
Jumlah










13




2.3 Struktur dan Muatan Kurikulum SMP Negeri 3 Batam
1.      Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dalam kompetensi yang harus dikuasi oleh peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum SMP Negeri 3 Batam disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
a.       Pembelajaran pada kelas VII dan kelas VIII mengacu pada Kurikulum 2013 dan kelas IX masih mengacu kepada pelaksanaan Kurikulum 2004 (KTSP).
b.      Kurikulum memuat 10 mata pelajaran wajib, satu muatan lokal.
c.       Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit. Berikut ini adalah struktur kurikulum SMP Negeri 3 Batam.
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum MP Negeri 3 Batam
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII
VIII
IX
A.    Mata Pelajaran



1.      Pendidikan Agama
3
3
2
2.      Pendidikan Kewarganegaraan
3
3
2
3.      Bahasa Indonesia
6
6
4
4.      Bahasa Inggris
4
4
4
5.      Matematika
5
5
4 + 1[1]
6.      Ilmu Pengetahuan Alam
5
5
4 + 1[2]
7.      Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
8.      Seni Budaya
3
2
2
9.      Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2
2
10.    Teknologi Informasi dan Komunikasi

2
2
B.     Muatan Lokal



1.      Penjasorkes
3


2.      Prakarya
2


3.      IRT


2
Jumlah
38
38
34 + 2 = 36
Alasan penambahan alokasi waktu pada mata pelajaran matematika dan IPA adalah sebagai berikut :
1)      Matematika dan IPA merupakan mata pelajaran yang diUN-kan.
2)      Adanya event rutin untuk OSN yang meliputi bidang Matematika dan IPA.
3)      Terpadunya bidang fisika, biologi dan kimia dalam mata pelajaran IPA.

2.      Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP Negeri 3 Batam meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum.
1)      Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diberikan dikelompokkan menjadi 5.
a.       Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
b.      Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupn bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, dan sikap perilaku baik.
c.       Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnolog
Dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Mata pelajaran yang termasuk pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
1.      Bahasa Indonesia
2.      Bahasa Inggris
3.      Ilmu Pengetahuan Alam
4.      Ilmu Pegetahuan Sosial
5.      Matematika
6.      Teknologi Informasi dan Komunikasi
d.      Kelompok mata pelajaran estetika
Dimaksudkan untuk meningkatkan sensitifitas, kemampuan mengapresiasikan dan kemampuan mengapresiasikan keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasikan dan mengekspresikan keindahan dan harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehingga mamp menciptakan kebersamaan yang harmonis.
e.       Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sprotivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual maupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku kecanduan merokok, narkoba, demam berdarah,muntaber, flu burung, HIV/AIDS, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Dalam pelaksanaannya ditetapkan dalam kegiatan 10 K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kerindangan, Kesehatan, Keharmonisan, Kesejahteraan, Keikhlasan).
Implementasi muatan kurikulum di atas, diintegrasikan dalam pengembangan pendidikan life skills (LSE). Muatan kurikulum dengan program pengembangan life skills (pendidikan kecakapan hidup) pada SMP Negeri 3 Batam dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel 2.6 Muatan Kurikulum SMP Negeri 3 Batam
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 7 yaitu muatan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Kurikulum 2013 mengiplementasikan proses pembelajaran atas lima pengalaman belajar pokok yang terdiri atas :



Tabel 2.7 Langkah Pembelajaran dalam Kurikulum SMP Negeri 3 Batam
Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Kompetensi yang dikembangkan
Mengamati
Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)
Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Megumpulkan informasi/ Eksperimen
Melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamata objel/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber
Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjan hayat.
Mengasosiasikan/ mengolah informasi
-     Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
-     Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

2)        Kurikulum berbasis Karakter dan Budaya Bangsa
Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan inti tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa pembinaan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan hanya tugas dari bidang kajian atau bidang kegiatan tertentu secara terpisah, melainkan tugas pendidikan secara keseluruhan sebagai suatu sistem. Artinya, sistem pendidikan nasional dan seluruh upaya pendidikan sebagai suatu sistem yang terpadu harus sistem sistematis diarahkan untuk menghasilkan manusia yang utuh, yang ciri pokoknya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.



[1] Ekuvalen 2 jam pembelajaran
[2] Ekuvalen 2 jam pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar