BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Program
Pengalaman Lapangan adalah salah satu kegiatan kurikuler yang merupakan
kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh
mahasiswa, maka PPL dapat sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan
untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka
pembentukan guru yang profesional. Dengan demikian PPL adalah suatu program
yang mempersyaratkan kemampuan aplikasi dan terpadu dari seluruh pengalaman
belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal
yang berkaitan dengan jabatan keguruan baik kegiatan mengajar maupun
tugas-tugas keguruan lainnya.
Standar
kompetensi PPL dirumuskan dengan mengac pada tuntutan empat kompetensi guru
baik dalam konteks pembelajaran maupun dalam konteks kehidupan guru sebagai
anggota masyarakat. empat kompetensi guru yang dimaksud adalah “Kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial”. Kompetensi tersebut dirumuskan sesuai dengan amanat undang-undang Guru
dan Dosen nomor 14 tahun 2005 bab IV pasal 10. Disamping itu, rumusan standar
kompetensi PPL juga mengacu pada peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional khususnya terkait dengan Bab V pasal 26
Ayat 4, yang pada intinya berisikan standar kompetensi lulusan perguruan tinggi
bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak
mulia, memiliki pengetahuna, keterampilan dan kemandirian serta sikap untuk
menerapkan ilmu, teknologi dan seni untuk tujuan kemanusiaan.
Sebagai suatu profesi, guru
melaksanakan tugas secara profesional dalam konkretnya untuk melaksanakan suatu
pekerjaan profesional yang berbeda dari pekerjaan non profesional atau teknisi.
Dalam suatu pekerjaan profesional digunakan teknik serta prosedur yang bertumpu
pada landasan intelektual yang sengaja di pelajari dan secara langsung dapat
diabdikan bagi kemaslahatan orang lain. Seorang pekerja professional seperti
guru, di samping di tuntut menguasai sejumlah teknik serta prosedur kerja
tertentu juga di tandai adanya tanggapan informasi terhadap implikasi
kemaslahatan dari objek kerjanya.
Dengan demikia seorang pekerja
profesional dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya memerlukan penguasaan
teknik dan prosedur ilmiah serta memiliki dedikasi dan cara menghadapi lapangan
pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan yang ahli. Sebagai pekerja
profesional, untuk menyandang predikat sebagai guru yang benar-benar
profesional harus memiliki kemampuan profesional yaitu memiliki pengetahuan
yang luas, menguasai bidang study yang akan diajarkan serta penguasaan
metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep secara teoritik, mempunyai
metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode dalam proses belajar
mengajar. Seorang guru juga harus memiliki kemampuan personal, yaitu sikap
kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi
subyek. Intinya ia memiliki kepribadian yang patut ditrladani sehingga mampu
melaksanakan kepemimpinan Ing Ngarso Tulodho, Ing Madya Mangun Karso dan Tut
Wuri Handayani. Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan sosial yaitu
kemampuan berkomunikasi sosial, baik dnegan murid, sesama guru, kepala sekolah
maupun dengan masyarakat luas, serta mampu memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai kemanusiaan. Keempat kemampuan
itulah yang dituntut untuk dimiliki guru sebagai petugas profesional. Apabila
seorang guru telah memiliki hak profesional, karena itu telah dengan nyata :
1.
Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas
wewenang kegunaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2.
Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah
interaksi edukatif dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses
pembangunan pendidikan setempat.
3.
Menikmati kepemimpinan teknis dan dukungan pengelolaan
yang efektif dan efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari.
4.
Menerima
perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan prestasi yang
inovatif dalam bidang pengabdiannya.
5.
Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi
professional secara individu maupun institusional.
Untuk dapat
menguasai tingkat penguasaan kemampuan khususnya kemampuan professional, tidak
cukup hanya dengan membaca atau membahas serta mendalami urutan teoritis saja
tetapi perlu dijiwai dengan pengalaman nyata diantaranya dengan melaksanakan
kegiatan praktek dari Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Praktek
pengalaman lapangan diharapkan dapat memberikan bekal tambahan untuk menambah
wawasan sehingga dengan bekal tersebut akan meningkatkan kemampuan kritis dalam
setiap menghadapi permasalahan bila kelak mereka terjun langsung ke dalam
profesi guru yang sebenarnya. Selain itu pengalaman-pengalaman yang di peroleh
dari PPL ini di harapkan juga dapat meningkatkan pola pikir dan metode
pengembangannya. Kedewasaan berpikir akan terwujud apabila berhasil mencegah
masalah yang timbul pada saat praktek mengajar.
Kesemuanya diharapkan agar para mahasiswa sebagai calon guru mampu mengembangkan daya penalarannya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan perwujudan dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi bidang pendidikan dan pengajaran, bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang pengabdian masyarakat.
Kesemuanya diharapkan agar para mahasiswa sebagai calon guru mampu mengembangkan daya penalarannya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan perwujudan dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi bidang pendidikan dan pengajaran, bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang pengabdian masyarakat.
Sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Unit PPL Universitas Riau Kepulauan
(UNRIKA), maka peserta PPL ditempatakan disejumlah SMA, SMK, dan SMP Batam,
yang mana harus diikuti oleh semua jenjang yang ada dan pelaksanaanya dilakukan
setelah program simulasi terhadap sesama rekan mahasiswa dikelompokkan
masing-masing, sebelum diterjunkan langsung dalam PPL. Adapun kegiatan PPL
dilaksanakan mengingat bahwa :
1.
PPL merupakan bagian integral dalam pembentukan tenaga
guru yang professional.
2.
Dengan adanya PPL diharapkan terbentuknya suatu
pribadi dan nilai sikap seorang yang cakap dan tepat dalam menggunakan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan, baik dalam sekolah maupun lingkungan luar sekolah.
3.
Dengan adaya PPL, maka mahasiswa akan mengetahui
secara riil dan lebih jelas dimana pendidikan berlangsung dan diharapkan
menjadi masukan yang dapat membatu bagi perkembangan pendidikan.
Pelaksanan PPL ini merupakan kerjasama antara Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) dengan lembaga pendidikan terkait dalam rangka pemerataan pendidikan serta daya upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
B.
TUJUAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
ditujukan untuk pembentukan guru/tenaga kependidikan yang profesional melalui
kegiatan pelatihan di sekolah mitra. Adapun tujuan secara umum dan khususnya
adalah sebagai berikut :
a)
Tujuan Umum
PPL
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara faktual di lapangan sebagai wahana
terbentuknya tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, nilai
dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
b) Tujuan
Khusus
Tujuan
khusus yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa melalui PPL adalah sebagai
berikut:
1.
Mengenal secara utuh lingkungan fisik, sosial,
administrasi, dan akademik sekolah tempat pengabdian berlangsung.
2.
Menguasai berbagai keterampilan mengajar.
3.
Dapat menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara
utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata.
4.
Mampu belajar dari pengalaman mengikuti latihan.
5.
Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di
lingkungan sekolah.
6.
Mampu menarik kesimpulan edukatif dari penghayatan dan
pengalaman selama pelatihan refleksi dan menuangkan hasil refleksi ke dalam
laporan.
C.
MANFAAT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
Secara umum kegunaan PPL bagi mahasiswa adalah suatu wadah atau sebagai
media untuk mendapatkan pengalaman pendidikan secara faktual di lapangan untuk
menerapkan ilmunya secara langsung. Kerjasama antara guru pamong dengan
mahasiswa PPL dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam menjalankan tugas
pengajaran dan memantapkan diri sebagai pengajar profesional.
1.
Manfaat Bagi Mahasiswa
Dapat
menerapkan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi dengan keadaan yang
sesungguhnya dan dapat menerapkan pengalaman di masa yang akan datang.
Pengalaman yang kami peroleh diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru
profesional serta dapat digunakan sebagai motivasi untuk dapat lebih maju dan
profesional.
2.
Manfaat Bagi Sekolah
Dapat
menerapkan metode pengajaran yang telah diterapkan oleh mahasiswa dan dapat
mengembangkannya menjadi lebih baik.
3.
Manfaat Bagi Universitas
Manfaat bagi
universitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam
pengalamannya selama mengajar.
BAB II
KEADAAN
SEKOLAH MITRA PADA UMUMNYA
2.1 Denah
Sekolah
Denah sekolah SMP Negeri 3 Batam
terdiri dari 31 kelas yang tiap kelasnya terdiri dari 35 sampai 45 siswa. Di
SMP Negeri 3 batam terdapat ruang majelis guru yang bersebelahan langsung
dengan ruang kepala sekolah dan tata usaha dan berhadapan dengan ruang wakil
kepala sekolah. Sekolah tersebut juga memiliki ruang multimedia, perpustakaan,
laboratorium Komputer dan IPA. Berikut gambar denah sekolah SMP Negeri 3 Batam
dapat dilihat pada lampiran 1.
2.2 Profil
Sekolah
SMP Negeri 3 Batam merupakan salah satu sekolah yang
berstandar Nasional dan diperhitungkan di Kepulauan Riau. Adapun profil dari
sekolah ini adalah sebagai berikut :
1.
Identitas
Sekolah
Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 BATAM
Akreditasi
Sekolah : A
Alamat : Jalan : Kartini II Sei Harapan
Kelurahan : Sei Harapan
Kecamatan :
Sekupang
Kota : Batam
Provinsi :
Kepulauan Riau
Kode Pos :
29422
Telepon/Fax : 0778-322 285
Email : smpn3.batam@gmail.com
Nomor Induk
Sekolah (NIS) : 200 060
Nomor Pokok
Sekolah Nasional (NPSN) : 11002385
Nomor
Statistik Sekolah (NSS) :
201 096 102 001
Nilai
Akreditasi Sekolah :
A
Tahun
Pendirian :
1985
T ahun Beroperasi :
1986
Penetapan
SSN :
2007
Kepemilikan
Tanah :
Pemerintah
a.
Status :
Hibah
b.
Luas Tanah :
17.865
Status Bangunan :
Pemerintah
a.
Surat Ijin Bangunan :
Nomor...........
b.
Luas Seluruh Bangunan :
2.697
2.
Struktur
Organisasi Sekolah
Struktur
organisasi SMP Negeri 3 Batam dapat dilihat pada lampiran 2.
3.
Susunan
Personalian
Susunan
personalia SMP Negeri 3 Batam dapat dilihat pada lampiran 3.
4.
Visi SMP
Negeri 3 Batam
Adapun visi
dari SMP Negeri 3 Batam adalah cerdas, cergas, beriman dan berbudaya.
5.
Misi SMP
Negeri 3 batam
SMP Negeri 3 Batam merupakan sekolah menengah pertama yang konsisten dalam
mencapai misi yang direncanakan. Adapun misi sekolah tersebut adalah sebagai
berikut :
a.
Mewujudkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif,
sehingga setiap siswa mampu berkembang secara optimal sesuai potensi yang
dimiliki.
b.
Mewujudkan suasana yang akrab teknologi dalam rangka
menghadapi tantangan global.
c.
Mewujudkan suasana yang apresiasif bahasa asing
terutama bahasa inggris.
d.
Mewujudkan semangat berolahraga untuk mengembangkan
bakat dan prestasi.
e.
Mewujudkan suasana keagamaan di sekolah melalui
pengamalan ajaran agama sehingga terbentuk siswa yang beretika dan bermoral.
f.
Mewujudkan apresiasi seni dan budaya sehingga siswa
dapat mengembangkan kreatifitas sesuai bakat dan minat.
6.
Tujuan SMP Negeri
3 Batam
Adapun yang
menjadi tujuan pendidikan yang ingin dicapai SMP Negeri 3 Batam adalah sebagai
berikut :
a.
Sekolah mampu menghasilkan tamatan yang mempunyai
tanggung jawab, berbudi pekerti dan berbudaya.
b.
Pada tahun 2014 diharapkan 100% siswa dapat mencapai
belajar tuntas.
c.
Pada tahun 2014 diharapkan siswa dan guru mampu
mengembangkan kreasi dalam teknologi dibidang pendidikan.
d.
Pada tahun 2014 diharapkan sekolah mampu menghijaukan
sekolah melalui kemampuan lingkungan.
e.
Pada tahun 2014 diharapkan semua guru mampu mengkaji,
memiliki, menerapkan materi dan instrumen yang efektif demi keberhasilan proses
mengajar.
f.
Terciptanya disiplin di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan masyarakat.
g.
Pada tahun 2014 diharapkan guru mampu berbahasa
inggris aktif.
h.
Pada tahun 2013 mampu menjuarai event-event akademik
dan nonakademik tingkat Kota, Provinsi, nasional, dan Internasional.
7.
Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Tabel 2.1 Kepala Sekolah
No
|
Jabatan
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Usia
|
Pend. Akhir
|
Masa kerja
|
|||
L
|
P
|
||||||||
1
|
Kepala Sekolah
|
Sahir, S.Pd
|
|
|
47
|
S1
|
23 Th
|
||
2
|
Wakil kepala Sekolah
|
Sri Rahayu, S.Pd
|
|
|
42
|
S1
|
16 Th
|
||
3
|
|
|
|
|
|
|
|
||
4
|
|
|
|
|
|
|
|
||
5
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel 2.2 Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis
kelamin, dan Jumlah
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah dan Status Guru
|
Jumlah
|
|||
Gt/PNS
|
GTT/Guru Bantu
|
|||||
L
|
P
|
L
|
P
|
|||
1
|
S3 /S2
|
|
|
|
|
|
2
|
S1
|
2
|
26
|
2
|
2
|
40
|
3
|
D4
|
|
|
|
|
|
4
|
D3
|
|
|
1
|
|
1
|
5
|
D2
|
|
|
|
|
|
6
|
D1
|
|
|
|
|
|
7
|
SMA/Sederajat
|
|
|
1
|
|
1
|
|
Jumlah
|
2
|
26
|
4
|
2
|
42
|
Tabel 2.3 Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai
dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
No
|
Guru
|
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar
|
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan
tugas mengajar
|
Jumlah
|
||||||
D1/
D2
|
D3
|
S1/
D4
|
S2/
S3
|
D1/
D2
|
D3
|
S1/
D4
|
S2/
S3
|
|
||
1
|
PPKn
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Agama
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Bahasa Indonesia
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Bahasa Inggris
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
5
|
IPS
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
6
|
IPA
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Matematika
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Penjas
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Kesenian
|
|
|
1
|
|
|
|
1
|
|
|
10
|
Muatan Lokal
|
|
|
3
|
|
|
|
1
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel 2.4 Tenaga kependidikan : Tenaga Pendukung
No
|
Tenaga pendukung
|
Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi
pendidikannya
|
Jumlah tenaga pendukung berdasarkan
jenis dan kelamin
|
Jmlh
|
||||||||
SMP
|
SMA
|
D1
|
D2
|
D3
|
S1
|
PNS
|
Honorer
|
|||||
L
|
P
|
L
|
P
|
|||||||||
1
|
Tata Usaha
|
|
2
|
1
|
|
|
2
|
|
2
|
3
|
|
5
|
2
|
Perpustakaan
|
|
|
|
|
|
1
|
|
1
|
|
|
1
|
3
|
Laboratorium IPA
|
|
|
|
|
|
1
|
|
|
1
|
|
1
|
4
|
Teknisi Lab.Komputer
|
|
|
|
|
|
1
|
1
|
|
|
|
1
|
5
|
Koperasi
|
|
|
|
|
|
1
|
|
1
|
|
|
1
|
6
|
Penjaga Sekolah
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
7
|
Tukang kebun
|
2
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
2.3 Struktur
dan Muatan Kurikulum SMP Negeri 3 Batam
1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran dalam kompetensi yang harus dikuasi oleh
peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum.
Struktur
kurikulum SMP Negeri 3 Batam disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Pembelajaran pada kelas VII dan kelas VIII mengacu
pada Kurikulum 2013 dan kelas IX masih mengacu kepada pelaksanaan Kurikulum
2004 (KTSP).
b.
Kurikulum memuat 10 mata pelajaran wajib, satu muatan
lokal.
c.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
Berikut ini adalah struktur kurikulum SMP Negeri 3 Batam.
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum MP Negeri 3 Batam
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A.
Mata Pelajaran
|
|
|
|
1.
Pendidikan Agama
|
3
|
3
|
2
|
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
|
3
|
3
|
2
|
3.
Bahasa Indonesia
|
6
|
6
|
4
|
4.
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
5.
Matematika
|
5
|
5
|
4 + 1[1]
|
6.
Ilmu Pengetahuan Alam
|
5
|
5
|
4 + 1[2]
|
7.
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
8.
Seni Budaya
|
3
|
2
|
2
|
9.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
|
|
2
|
2
|
10.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
|
2
|
2
|
B.
Muatan Lokal
|
|
|
|
1.
Penjasorkes
|
3
|
|
|
2.
Prakarya
|
2
|
|
|
3.
IRT
|
|
|
2
|
Jumlah
|
38
|
38
|
34 + 2 = 36
|
Alasan penambahan alokasi waktu pada mata pelajaran
matematika dan IPA adalah sebagai berikut :
1) Matematika
dan IPA merupakan mata pelajaran yang diUN-kan.
2) Adanya event
rutin untuk OSN yang meliputi bidang Matematika dan IPA.
3) Terpadunya
bidang fisika, biologi dan kimia dalam mata pelajaran IPA.
2. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP Negeri 3 Batam meliputi sejumlah mata pelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai
dengan kelas IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan
bagian dari muatan kurikulum.
1) Mata Pelajaran
Mata
pelajaran yang diberikan dikelompokkan menjadi 5.
a.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
b.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan
status, hak dan kewajibannya dalam kehidupn bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan
wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme bela negara, penghargaan
terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, dan sikap perilaku
baik.
c.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnolog
Dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri. Mata pelajaran yang termasuk pengetahuan dan teknologi adalah sebagai
berikut :
1.
Bahasa Indonesia
2.
Bahasa Inggris
3.
Ilmu Pengetahuan Alam
4.
Ilmu Pegetahuan Sosial
5.
Matematika
6.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
d.
Kelompok mata pelajaran estetika
Dimaksudkan untuk meningkatkan sensitifitas, kemampuan mengapresiasikan dan
kemampuan mengapresiasikan keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasikan
dan mengekspresikan keindahan dan harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik
dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehingga mamp menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
e.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan
Dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sprotivitas
dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual maupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku kecanduan merokok, narkoba,
demam berdarah,muntaber, flu burung, HIV/AIDS, dan penyakit lain yang potensial
untuk mewabah. Dalam pelaksanaannya ditetapkan dalam kegiatan 10 K (Keamanan,
Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kerindangan, Kesehatan, Keharmonisan,
Kesejahteraan, Keikhlasan).
Implementasi
muatan kurikulum di atas, diintegrasikan dalam pengembangan pendidikan life skills (LSE). Muatan kurikulum
dengan program pengembangan life skills
(pendidikan kecakapan hidup) pada SMP Negeri 3 Batam dijelaskan dalam tabel
berikut :
Tabel 2.6 Muatan Kurikulum SMP Negeri 3 Batam
Kelompok
mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan
pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
2005, Pasal 7 yaitu muatan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi
sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar
bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Kurikulum 2013 mengiplementasikan
proses pembelajaran atas lima pengalaman belajar pokok yang terdiri atas :
Tabel 2.7 Langkah Pembelajaran dalam Kurikulum SMP
Negeri 3 Batam
Langkah Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Kompetensi yang dikembangkan
|
Mengamati
|
Membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat)
|
Melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi
|
Menanya
|
Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan yang bersifat hipotetik)
|
Mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
|
Megumpulkan informasi/ Eksperimen
|
Melakukan eksperimen, membaca
sumber lain selain buku teks, mengamata objel/kejadian/aktivitas, wawancara
dengan nara sumber
|
Mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjan hayat.
|
Mengasosiasikan/ mengolah
informasi
|
-
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
-
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan
|
Mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
|
Mengkomunikasikan
|
Menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya.
|
Mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
|
2)
Kurikulum
berbasis Karakter dan Budaya Bangsa
Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan
inti tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa pembinaan nilai-nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan hanya tugas dari bidang kajian atau
bidang kegiatan tertentu secara terpisah, melainkan tugas pendidikan secara
keseluruhan sebagai suatu sistem. Artinya, sistem pendidikan nasional dan
seluruh upaya pendidikan sebagai suatu sistem yang terpadu harus sistem
sistematis diarahkan untuk menghasilkan manusia yang utuh, yang ciri pokoknya
ialah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar