Rabu, 16 September 2015





 






USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PAMERAN PENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA DI LAPAS IIA BATAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM -GAGASAN ILMIAH

Diusulkan Oleh:
NURUL NADIA                                       11.05.0.098
SYARIFAH RIANTI SYAHNAZ              11.05.0.059
REZA BAGINDO                                     13.05.0.082
ASTRI YANIWATI                                    13.05.0.052
          RENGGA RACHMAN S                         13.05.0.126

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
BATAM
2014
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
1.      Judul kegiatan                                     : Pameran Pendidikan Seni dan
  Budaya di LAPAS IIA
2.      Bidang Kegiatan                                 : PKM-GT
3.      Ketua Pelaksana Kegiatan                 
a.       Nama Lengkap                        : Nurul Nadia
b.      NIM                                        : 11.05.0.098
c.       Jurusan                                    : Pendidikan Matematika
d.      Universitas/Institut                 : Universitas Riau Kepulauan
e.       Alamat rumah dan no telp/Hp: Kawasan Industri Sekupang / 
  082170329961
f.       Alamat E-mail                         : nurulnadya25@yahoo.co.id
4.      Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5.      Dosen Pendamping                            
a.       Nama Lengkap dan Gelar       : Wilda Fasim Hasibuan, M.A.
b.      NIDN                                      : 1012118405
c.       Alamat rumah dan no telp/Hp : Perum Bambu Kuning blok B 22-21
6.      Biaya Kegiatan Total                         
a.       DIKTI                                     : Rp 3.000.000,00
b.      Sumber Lain                            : -
7.      Jangka Waktu Pelaksanaan                 : 4 bulan

Batam, 15 Maret 2014
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau                                        Ketua pelaksana Kegiatan
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa


(Tubagus Pamungkas, S.Si, M.Sc)                                          (Nurul Nadia)
NIP/NIK. 1007087902                                                           NIM. 11.05.0.098


Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/                      Dosen Pendamping
Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,



(Dahrul Aman Harahap, S.Pt, MM)                    (Wilda Fasim Hasibuan, M.A.)
NIP/NIK. 1015098303                                       NIM. 1012118405


















DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi...................................................................................................................i
Ringkasan.................................................................................................................ii
Bagian Inti
A.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang.................................................................................1
2.      Rumusan Masalah............................................................................3
3.      Tujuan Penulisan..............................................................................4
B.     Gagasan
1.      Kondisi kekinian pencetus gagasan.................................................5
2.      Solusi yang pernah ditawarkan........................................................6
3.      Seberapa jauh dapat diperbaiki........................................................7
4.      Pihak-pihak yang dipertimbangkan untuk berpartisipasi.................8
5.      Langkah-langkah strategis.............................................................11
Kesimpulan.............................................................................................................iv
Daftar Pustaka..........................................................................................................v
Lampiran 1 : estimasi biaya kegiatan......................................................................vi
Lampiran 2 : agenda kegiatan................................................................................vii
Lampiran 3 : angket untuk penilaian kegiatan pameran.......................................viii
Lampiran 4 :biodata ketua dan anggota..................................................................ix
Lampiran 5 : susunan organisasi tim penyusun.......................................................x
Lampiran 6 : surat pernyataan ketua tim.................................................................xi
RINGKASAN

Lembaga pemasyarakatan atau yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah LAPAS adalah suatu tempat yang dijadikan wadah untuk melakukan pembinaan terhadap orang-orang yang terlibat hukum pidana dan hukum perdata di Indonesia. Orang-orang yang mendapat binaan di LAPAS biasa disapa dengan WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan). Konsep pemasyarakatan pertama kali digagas oleh Menteri Kehakiman Sahardjo pada tahun 1962, dimana disebutkan bahwa tugas jawatan kepenjaraan bukan hanya melaksanakan hukuman, namun ada tugas yang lebih berat yakni mengembalikan orang-orang yang dijatuhi pidana ke lingkungan masyarakat.
Namun yang sering terjadi adalah tidak sedikit dari mereka orang-orang yang pernah melanggar hukum dan dibina di LAPAS mendapat perlakuan yang kurang baik  seperti pandangan yang merendahkan, dijauhi, bahkan ditakuti dan tidak dipercaya untuk melakukan sebuah pekerjaan setelah meraka kembali ke lingkungan masyarakat. Perlakuan-perlakuan seperti inilah yang membuat para WBP merasa takut dan tidak percaya diri untuk terjun kembali ke lingkungan masyarakat.
Para WBP diberikan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka dengan adanya pelatihan-pelatihan. Pelatihan yang diberikan diharapkan dapat bermanfaat dan bernilai ekonomis, sehingga nantinya setelah mereka bebas mereka dapat dengan mudah  untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri agar lebih mandiri. Namun kenyataannya, banyak dari masyarakat luar yang tidak mengetahui kreativitas, semangat, dan perjuangan serta pengorbanan dari para WBP untuk menjadi lebih baik. Masih banyak opini yang berkembang di masyarakat bahwa mereka yang pernah menjadi WBP tidak layak untuk berbaur dengan masyarakat luar kembali. Oleh sebab itu, untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap WBP perlu diadakannya sebuah pameran pendidikan seni dan budaya, agar masyarakat luar tidak lagi memandang negatif dan sebelah mata terhadap mereka.
Adapun tujuan dengan diadakannya acara pameran pendidikan seni dan budaya adalah untuk mengubah pandangan masyarakat selama ini, sehingga nantinya saat WBP kembali ke lingkungan masyarakat dapat diterima layaknya manusia biasa, tidak lagi diasingkan. Selain itu manfaatnya adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dari para WBP sehingga mereka termotivasi untuk terus melakukan perubahan ke arah positif karena mereka telah membayangkan bahwa mereka nantinya tidak akan diasingkan dan bisa diterima oleh masyarakat luar.
Sebelumnya belum pernah dilakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang hal ini. Sehingga opini atau persepsi masyarakat sampai saat sekarang ini masih belum berubah. Upaya yang dilakukan oleh pihak LAPAS adalah selalu menumbuhkan kepercayaan diri dan motivasi dari para WBP dengan melakukan acara-acara pengajian, siraman rohani dan terus mengembangkan program-program yang mendukung tujuan pembinaan. Sehingga upaya yang dilakukan terkesan hanya sebelah pihak, sedangkan masyarakat tetap saja tidak mengetahui apa saja hal-hal positif yang ada di dalam LAPAS.
Dengan diadakannya acara pameran pendidikan seni dan budaya dengan mengundang masyarakat secara langsung ke LAPAS untuk melihat hasil prakarya dan keativitas dari para WBP serta antusias dan semangat dari para WBP untuk dapat diakui oleh masyarakat umum. Masyarakat akan melihat bahwa para WBP ternyata dapat melakukan hal yang berguna dan menciptakan  suatu kreativitas dan tidak kalah dengan mereka yang di luar LAPAS.
Tim penulis sangat optimis bahwa kegiatan ini akan mencapai tujuan. Karena syarat-syarat dan hal-hal yang mendukung acara ini secara garis besar telah terpenuhi. Selain itu, pihak-pihak yang ikut berpartisipasi juga dirasa mudah untuk diajak untuk ikut dalam acara ini, diantaranya pihak LAPAS, mahasiswa dari berbagai universitas, instasi-instasi pemerintah, media cetak dan elektronik, serta masyarakat.


PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Lembaga pemasyarakatan atau yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah LAPAS adalah suatu tempat yang dijadikan wadah untuk melakukan pembinaan terhadap orang-orang yang terlibat hukum pidana dan hukum perdata di Indonesia. Orang-orang yang mendapat binaan di LAPAS biasa disapa dengan WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan). Sebelum dikenal dengan istilah LAPAS, tempat tersebut disebut dengan “penjara”. Lembaga Pemasyarakatan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu Departemen Kehakiman). Konsep pemasyarakatan pertama kali digagas oleh Menteri Kehakiman Sahardjo pada tahun 1962, dimana disebutkan bahwa tugas jawatan kepenjaraan bukan hanya melaksanakan hukuman, namun ada tugas yang lebih berat yakni mengembalikan orang-orang yang dijatuhi pidana ke lingkungan masyarakat.
Namun yang sering terjadi adalah tidak sedikit dari mereka orang-orang yang pernah melanggar hukum dan dibina di LAPAS mendapat perlakuan yang kurang baik  seperti pandangan yang merendahkan, dijauhi, bahkan ditakuti dan tidak dipercaya untuk melakukan sebuah pekerjaan setelah meraka kembali ke lingkungan masyarakat. Perlakuan-perlakuan seperti inilah yang membuat para WBP merasa takut dan tidak percaya diri untuk terjun kembali ke lingkungan masyarakat. Mereka merasa rendah diri dan menghindar untuk berinteraksi dengan masyarakat lainnya.
Pihak LAPAS selalu berupaya untuk membuat kehidupan di dalam LAPAS tidak jauh berbeda dengan kehidupan masyarakat di luar. Hal yang membedakannya adalah mereka tidak bisa leluasa dan bebas untuk melakukan rutinitas seperti layaknya kehidupan masyarakat pada umumnya karena ruang geraknya dibatasi. Kegiatan WBP di  LAPAS telah terjadwal dan terkonsep agar mereka dibiasakan untuk disiplin dan mengikuti aturan. Bahkan menurut penulis sendiri yang telah melihat secara langsung kegiatan di LAPAS, beranggapan bahwa LAPAS itu lebih terlihat seperti sebuah kampung daripada sebuah tempat yang mengerikan.
Di dalam LAPAS itu sendiri WBP dibina dan diberikan arahan serta bekal untuk terjun ke lingkungan masyarakat lagi setelah masa tahanannya berakhir dengan hal-hal yang bermanfaat. WBP diberikan pemahaman-pemahaman bahwa apa yang mereka lakukan selama ini sudah keluar dari tatanan norma yang berlaku, selain itu menumbuhkan jiwa nasionalisme bagi para WBP juga sangat ditekankan dengan tujuan agar mereka lebih mencintai tanah air dan mengarahkan mereka ke arah yang lebih positif lagi, baik dari segi agama, norma, maupun hukum yang berlaku.
Kegiatan-kegiatan sehari-hari yang dilakukan WBP di LAPAS sangat beragam dan pastinya semua itu bermaksud untuk mewujudkan tujuan dari pembinaan tersebut. Dalam bidang agama, WBP dibiasakan untuk melakukan sholat berjamaah serta adanya pengajian bersama bagi WBP muslim, begitu juga dengan kegiatan kerohanian agama yang lainnya. Tidak hanya dalam bidang agama, tetapi dalam sosial, seni dan budaya pun mempunyai kegiatan  yang sangat beragam.
Para WBP diberikan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka dengan adanya pelatihan-pelatihan. Pelatihan yang diberikan diharapkan dapat bermanfaat dan bernilai ekonomis, sehingga nantinya setelah mereka bebas mereka dapat dengan mudah  untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri agar lebih mandiri. Hal ini dilakukan karena sama halnya dengan yang telah disebutkan diatas  bahwa sebagian besar masyarakat sulit untuk menerima keberadaan mantan WBP di tengah-tengah mereka. Sehingga kemungkinan mereka akan diterima bekerja atau dipercaya untuk suatu jabatan sangatlah kecil. Oleh sebab  itu, peru diberikan bekal keahlian agar mereka dapat lebih mandiri.
Sarana dan prasarana yang mendukung untuk semua kegiatan yang dilaksanakan di dalam lapas sangat lengkap dan memadai sehingga para WBP dapat mengembangkan ide dan kreatifitas mereka dengan leluasa. Banyak hal-hal yang tak terduga bisa mereka lakukan dan ciptakan. Hal ini terjadi karena mereka mempunyai semangat tinggi untuk melakukan hal yang lebih baik, mereka berusaha untuk bisa diakui oleh masyarakat dan mereka ingin mempunyai sesuatu hal yang bisa dibanggakan setelah mereka keluar nanti.
Selain itu, LAPAS juga mempunyai rumah pintar untuk melakukan PKBM (Proses Kegiatan Belajar Mengajar) yang didirikan untuk para WBP yang tingkat pendidikannya masih belum mencapai SMA. Para WBP bisa mengikuti ujian paket A, paket B, hingga paket C dan nantinya mereka juga dapat memiliki ijazah setara ijazah SMA. Sehingga diharapkan dengan ijazah tersebut mereka dapat mencari pekerjaan yang layak di lingkungan masyarakat nantinya.
Di rumah pintar ini juga, WBP dilatih untuk membuat segala macam kreatifitas yang menghasilkan berbagai karya yang memiliki nilai.  Karya yang dihasilkan seperti aksesoris, berbagai macam miniatur, serta mainan kapal dari hasil pengelasan. Sebagian besar bahan yang digunakan untuk membuat karya-karya ini merupakan bahan recycle (barang daur ulang) dan sebagiannya lagi bahan yang mereka dapatkan dibiayai oleh pihak LAPAS. Karya yang dihasilkan juga tidak kalah kualitasnya dengan karya yang dihasilkan oleh masyarakat luar kebanyakan.
Namun kenyataannya, banyak dari masyarakat luar yang tidak mengetahui kreativitas, semangat, dan perjuangan serta pengorbanan dari para WBP untuk menjadi lebih baik. Masih banyak opini yang berkembang di masyarakat bahwa mereka yang pernah menjadi WBP tidak layak untuk berbaur dengan masyarakat luar kembali. Oleh sebab itu, untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap WBP perlu diadakannya sebuah pameran pendidikan seni dan budaya, agar masyarakat luar tidak lagi memandang negatif dan sebelah mata terhadap mereka.


2.      RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari kegiatan yang akan dilakukan ini adalah perlunya merubah pandangan dari masayarakat terhadap para warga binaan pemasyarakatan, dalam hal ini tim peneliti akan melaksanakan pameran pendidikan seni dan budaya yang akan dilakukan di dalam LAPAS dan akan mengundang berbagai pihak dan terbuka juga untuk umum.

3.      TUJUAN DAN MANFAAT
Adapun tujuan dengan diadakannya acara pameran pendidikan seni dan budaya adalah untuk mengubah pandangan masyarakat selama ini, sehingga nantinya saat WBP kembali ke lingkungan masyarakat dapat diterima layaknya manusia biasa, tidak lagi diasingkan. Selain itu manfaatnya adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dari para WBP sehingga mereka termotivasi untuk terus melakukan perubahan ke arah positif karena mereka telah membayangkan bahwa mereka nantinya tidak akan diasingkan dan bisa diterima oleh masyarakat luar.












GAGASAN

1.      KONDISI KEKINIAN PENCETUS GAGASAN
            Kondisi di dalam LAPAS saat ini tidak berbeda jauh dengan kondisi di luar. Di dalam lingkungan LAPAS kami juga melihat banyak kegiatan yang dilakukan oleh para WBP sama seperti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luar. Semua kegiatan yang mereka jalankan telah terjadwal, seperti upacara bendera, gotong royong dan sholat berjamaah. Mereka juga melakukan kegiatan yang memang ingin mereka tekuni dan pelajari sesuai dengan minat bakatnya seperti : berkebun, membuat karajinan dari bahan-bahan bekas, menyulam dan menjahit (bagi WBP perempuan) serta belajar untuk mengikuti ujian paket. Selain itu juga kegiatan yang menjadi hiburan bagi mereka seperti olahraga bulu tangkis, futsal, tenis meja, membentuk grup musik, grup drama, grup tari, dan lain-lain (hasil observasi 02 januari 2014).
Tetapi sebagian besar para WBP masih merasa takut dan merasa kurang percaya diri untuk kembali ke lingkungan masyarakat setelah masa tahanannya berakhir. Mereka selalu dihantui dengan pemikiran-pemikiran bahwa nantinya mereka akan diasingkan, dipandang sebelah mata, tidak diakui dan mungkin akan diperlakukan dengan tidak adil setelah mereka keluar nanti. Dan hal itu semakin membuat mereka berlarut-larut dan berhenti dalam keputus asaan mereka serta banyak dari mereka yang tidak melakukan apapun untuk merubah hal itu. Hal ini dikarena mereka masih memiliki opini bahwa apapun yang mereka lakukan tidak akan merubah pandangan masyarakat terhadap mereka dan mereka akan tetap dinilai sebagai sampah masyarakat. Walaupun sebagian dari mereka ada yang optimis bahwa mereka bisa diterima masyarakat asalkan mereka mengikuti arahan dari pihak LAPAS dengan tekun mengikuti program-program yang dijalankan pihak LAPAS (Hasil wawancara 02 januari 2014).
Hubungan antar para WBP atau antara WBP dan petugas LAPAS juga sangat baik, mereka seperti keluarga besar, saling menghormati dan rukun dibawah peraturan yang ada disana, karena mereka merasa senasib sepenanggungan, mereka saling mengenal dan saling membutuhkan. Kebanyakan dari WBP tidak yakin akan bisa memiliki hubungan yang baik juga dengan masyarakat setelah dia terbebas, karena dia merasa belum tentu bisa diterima di tengah-tengah masyarakat. Namun tidak dapat dipungkiri, mereka pasti ingin berkumpul dengan keluarga mereka (Hasil wawancara dan observasi 02 januari 2014).
Untuk itu, kami tim peneliti ingin membantu mereka untuk mengaktualisasikan diri mereka, percaya diri, lebih termotivasi dan pastinya bisa hidup di tengah-tengah masyarakat setelah masa pidananya selesai. Diharapkan dengan adanya acara pameran pendidikan seni dan budaya di dalam LAPAS, dapat merubah opini masyarakat tentang WBP. Bahwa dulunya mereka memang pernah melakukan kesalahan dan mereka menyadari hal itu dan ingin merubahnya. Setiap manusia dapat melakukan kesalahan, tetapi setiap manusia juga punya hak untuk mendapatkan kesempatan memperbaiki semuanya.

2.      SOLUSI YANG PERNAH DITERAPKAN SEBELUMNYA
Solusi untuk mengatasi permasalahan ini seharusnya dilakukan oleh pihak BAPAS (Balai Pemasyarakatan). BAPAS (Balai Pemasyarakatan) adalah pranata untuk melaksanakan bimbingan kemasyarakatan. Sesuai dengan Undang-Undang no 12 tahun 1995 tugas pembimbing kemasyarakatan tercantum dalam pasal 2 ayat 1 Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.01-PK.10 tahun 1998, salah satunya ialah bimbingan kerja bagi klien pemasyarakatan. Terutama dengan tujuan pemidanaan diberikan bekal dengan cara mengikuti pelaksanaan kegiatan kerja. Dalam pelaksanaan kerja tersebut di dalam tubuh BAPAS mengalami kendala internal dan eksternal. Untuk itulah, kami berinisiatif dan termotivasi untuk ikut membantu BAPAS dalam mengoptimalisasikan usaha yang dilakukan oleh BAPAS.
Pembimbingan WBP dilakukan di dalam LAPAS dilaksanakan oleh pihak LAPAS dan pembinaan di luar LAPAS menjadi tugas dan tanggung jawab dari BAPAS. Karena tujuan akhir dari sistem pemasyarakatan adalah bersatunya kembali klien Pemasyarakatan dengan masyarakat, sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab, sehingga keberadaan mantan warga binaan pemasyarakatan di masyarakat nantinya diharapkan mau dan mampu untuk ikut membangun masyarakat  dan bukan dan sebaliknya justru menghambat dalam pembangunan. Dan jelaslah baghwa tugas dari BAPAS adalah untuk memastikan bahwa keberadaan mantan pemasyarakatan ataupun yang mendapatkan pembebasan bersyarat dapat diterima.
Sebelumnya sudah pernah dilakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang hal ini. Namun hanya sebagian kecil yang tersentuh oleh usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak BAPAS. Sehingga opini atau persepsi masyarakat sampai saat sekarang ini masih banyak belum berubah. Sedangkan pihak LAPAS sudah berupaya untuk selalu menumbuhkan kepercayaan diri dan motivasi dari para WBP dengan melakukan acara-acara keagamaan, keterampilan dan pembinaan kepribadian serta terus mengembangkan program-program yang mendukung tujuan pembinaan di dalam LAPAS. Tapi jika tidak dilakukan upaya di luar lingkungan LAPAS oleh BAPAS, maka masyarakat tidak akan tahu. Sehingga upaya yang dilakukan terkesan hanya sebelah pihak, sedangkan masyarakat tetap saja tidak mengetahui apa saja hal-hal positif yang ada di dalam LAPAS.
Jadi disini kami hanya ingin membantu tugas dari pihak BAPAS. Agar usaha yang dilakukan oleh BAPAS lebih optimal dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan dapat mengubah opini masyarakat.

3.      SEBERAPA JAUH KONDISI KEKINIAN DAPAT DIPERBAIKI MELALUI GAGASAN
Dengan diadakannya acara pameran pendidikan seni dan budaya dengan mengundang masyarakat secara langsung ke LAPAS untuk melihat hasil prakarya dan keativitas dari para WBP serta antusias dan semangat dari para WBP untuk dapat diakui oleh masyarakat umum. Maka opini atau pandangan masyarakat selama ini dapat diubah. Masyarakat nantinya akan dengan besar hati menerima orang-orang yang pernah menjadi WBP sebagai bagian dari mereka, tidak lagi meremehkan dan selalu menuding mantan WBP akan tetap jahat dan melakukan tindak kriminal. Masyarakat akan melihat bahwa para WBP ternyata dapat melakukan hal yang berguna dan menciptakan  suatu kreativitas dan tidak kalah dengan mereka yang di luar LAPAS.
Kondisi saat ini yang telah dipaparkan sebelumnya pasti akan berubah dengan adanya acara pameran pendidikan seni dan budaya ini. Masyarakat akan mulai memberikan tempat bagi para mantan WBP setelah mereka keluar nanti. Dan apa yang selama ini ditakuti oleh para WBP dan masyarakat akan hilang.
Seberapa jauh perubahan itu akan terjadi, tentunya harus kita nilai dan ukur. Untuk itu tim penulis akan membuat angket yang akan diisi oleh para pengunjung pameran mengenai apa yang mereka rasakan dan pikirkan setelah melihat acara pameran ini. Angket terdapat dalam lampiran.
Tim penulis sangat optimis bahwa kegiatan ini akan mencapai tujuan. Karena syarat-syarat dan hal-hal yang mendukung acara ini secara garis besar telah terpenuhi. Dan kita semua melalui acara pameran pendidikan seni dan budaya ini dapat merubah pandangan masyarakat saat ini serta kita semua secara bersama-sama memberikan semangat dan harapan bagi para WBP untuk terus melakukan perubahan yang lebih baik lagi. Seperti mengatakan kepada WBP bahwa masyarakat telah memberikan kesempatan dan jalan bagi mereka untuk bisa kembali di tengah-tengah masyarakat.

4.      PIHAK-PIHAK YANG IKUT BERPARTISIPASI
Kegiatan pameran ini tentunya tidak akan terselenggara jika tidak ada pihak yang mendukung dan ikut berpartisipasi. Tim peneliti mempertimbangkan untuk mengajak beberapa pihak untuk ikut berpartisipasi, diantaranya :
1)      Pihak LAPAS
Tentunya inti dari acara ini adalah dari pihak LAPAS sendiri, baik itu dari WBP-nya, maupun dari petugas-petugas di LAPAS. WBP akan menampilkan kreativitas mereka, mengaktualisasikan diri mereka. Mereka  akan menunjukkan bakat mereka (menyanyi, menari, drama, olahraga), dan bisa juga menampilkan hasil karya mereka (lukisan, panjangan, souvenir, benda-benda bernilai ekonomis) yang tentunya berasal dari bahan-bahan bekas dan dengan kreativitas mereka bisa disulap menjadi sesuatu yang berguna dan menarik.
Partisipasi dari petugas LAPAS berupa menyediakan kenyamanan dan keamanan bagi para pengunjung serta memastikan acara sesuai dengan rencana dan mengikuti prosedur yang berlaku di LAPAS.

2)      Mahasiswa dari berbagai Universitas
Kontribusi dari mahasiswa akan sangat besar pengaruhnya bagi terselenggaranya acara pameran pendidikan seni dan budaya yang akan dilaksanakan di LAPAS ini.
Mahasiswa sebagai generasi harapan bangsa diharapkan mempunyai opini yang baik tentang WBP dan pembinaan di LAPAS, sehingga nantinya mahasiswa dapat menyampaikannya kepada khalayak ramai. Pada acara ini juga akan turut mengundang mahasiswa dari seluruh Universitas di Batam. Agar nantinya mahasiswalah yang akan melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada masyarakat.
Selain itu, dari para mahasiswa juga diharapkan kontribusintya dalam mengumpulkan bahan-bahan bekas yang masih bisa disumbangkan ke pihak LAPAS dan nantinya akan diolah dan diubah oleh WBP menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis.

3)      Instansi-Instansi Pemerintahan
Dalam acara pameran pendidikan seni dan budaya ini kita akan turut mengundang instansi-instansi pemerintah seperti Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Tingkat Kecamatan, Dinas Pendidikan, Dinas ketenagakerjaan, dan lain-lain. Dengan hadirnya instansi-instansi pemerintah tentu akan meningkatkan antusias dari masyarakat untuk turut hadir dalam acara pameran, selain itu akan memacu semangat dari para WBP, sehingga timbul kebanggaan dalam diri mereka karena akan disaksikan oleh instansi pemerintahan.

4)      Media cetak dan elektornik
Tentunya apabila kita hanya melakukan pameran di dalam LAPAS, belum tentu semua lapisan masyarakat dapat hadir dan menyaksikan sendiri bagaimana keadaan dan kondisi di dalam LAPAS. Tetapi jika kita ikut menyertakan pihak media cetak dan elektronik, tentu acara yang akan dilaksanakan ini akan mempunyai cakupan yang luas dan diharapkan bisa menjangkau setiap lapisan masyarakat. Liputan dari acara TV lokal seperti BATAM TV juga akan sangat berguna. Selain itu, media cetak juga tidak kalah pentingnya seperti surat kabar atau majalah. Jadi bagi masyarakat luar yang tidak dapat hadir dan menyaksikan langsung atau bahkan tidak sempat menyaksikan acara di televisi bdapat membayangkan dan mendeskripsikan keadaan di LAPAS berdasarkan artikel yang dimuat di surat kabar.
Sehingga cakupan atau jangkauan dari sosialisasi yang coba kita lakukan ini lebih luas dan hendaknya dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat.

5)      Masyarakat
Partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan demi terselenggaranya acara pameran pendidikan seni dan budaya yang akan dilaksanakan di LAPAS IIA BATAM ini. Masyarakat sekitar LAPAS juga dapat ikut berpartisipasi dalam mengumpulkan bahan-bahan daur ulang (recyle). Partisipasi masyarakat dapat kita terima dengan melakukan penyuluhan ke RT atau RW setempat.


5.      LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Sebuah acara tentunya tidak akan berhasil tanpa sebuah perencanaan dan langkah-langkah strategis yang nantinya akan sangat berperan dalam kebehasilan acara tersebut. Berikut langkah-langkah untuk mencapai tujuan dari acara pemeran pendidikan seni dan budaya :
1)      Sosialisasi sekaligus promosi ke universitas-universitas yang ada di kota Batam. Sosialisasi bisa dilakukan dengan menghubungi organisasi-organisasi yang ada di universitas tersebut dan meminta partisipasinya untuk ikut mengumpulkan dan menyumbangkan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai recyle yang nantinya akan diubah dan diolah oleh WBP kreatif menjadi barang yang bernilai seni dan ekonomi.
2)      Menyerahkan bahan-bahan recycle kepada pihak LAPAS yang nantinya akan mengolah bahan-bahan tersebut
3)      Proses pembuatan benda yang akan dijadikan barang pameran oleh para WBP yang dibuat dari bahan recycle yang telah dikumpulkan.
4)      Menyerbarkan undangan ke instansi-instansi pemerintah, masyarakat yang ada di sekitar LAPAS ataupun organisasi-organisasi yang tidak terikat pemerintahan.
5)      Meminta partisipasi dan mengundang media elektronik seperti jaringan televisi lokal BATAM TV, dan juga media cetak untuk nantinya meliput acara persiapan acara sampai ke acara puncaknya.
6)      Melakukan persiapan seperti dekorasi pentas dan penataan untuk pameran.
7)      Melakukan geladi resik sebelum acara.
8)      Acara inti
KESIMPULAN

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, gagasan pameran pendidikan seni dan budaya dilakukan atas dasar nilai-nilai kemanusiaan, nilai estetika, nilai moral, nilai ekonomis, dan psikologis yang akan saling bersangkutan dan saling mendukung. Kita akan menampilkan kreativitas dari para WBP serta memperlihatkan dan mengekspos semangat mereka untuk dapat diakui keberadaannya di tengah-tengah masyarakat.
Dari acara yang dilakukan ini diharapkan  kita mampu mengubah pandangan dan opini masyarakat selama ini tentang kehidupan di dalam LAPAS. Opini tentang WBP bahwa mereka akan tetap melakukan tindak kriminal ataupun hal yang merugikan masyarakat jika telah melewati masa pidananya. Opini yang menyatakan bahwa sekali jahat tetap akan jahat. Oleh sebab itu dengan acara ini akan dibuktikan semua bahwa hal tersebut tidak benar adanya. WBP juga berhak untuk mendapat kesempatan dan melakukan perubahan serta hidup bersama keluarganya dengan layak setelah keluar dari LAPAS. Alhasil, semua anggapan buruk masyarakat selama ini dapat diminimalisir atau dimusnahkan.
Sangat besar kemungkinan tujuan diadakan acara ini akan tercapai. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme para WBP dalam menyambut acara ini dan dukungan penuh dari pihak LAPAS serta sarana dan prasana yang tersedia. Selain itu beruntung dengan adanya siaran televisi lokal Kota Batam sehingga berita tentang sosialisasi WBP kepada masyarakat luar akan mencakup semua lapisan masyarakat dan ini merupakan poin yang sangat berpengaruh besaar dalam  pencapaian tujuan kita.
Dengan acara pameran pendidikan seni dan budaya inilah kita akan membuat pemahaman baru tentang memberikan kesempatan kepada mereka yang dalam hidupnya pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak  disengaja. Serta meningkatkan persatuan dan kesatuan kita sebagai rakyat dan bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA




























Lampiran 1
ESTIMASI BIAYA KEGIATAN


Sumber Dana  : DIKTI
Jumlah Dana   : Rp 3.000.000,00
Rincian estimasi biaya kegiatan :
1.      Modal (barang bekas dan baru)                                  : Rp    500.000,00
2.      Transportasi (Desember – Maret untuk 10 orang)      : Rp 1.000.000,00
3.      Pembuatan Spanduk (1 buah)                                     : Rp    200.000,00
4.      Sosialisasi Pameran (1 kali)                                         : Rp    100.000,00
5.      Potongan DIKTI (15%)                                              : Rp    450.000,00
6.      Potongan LPPM (10%)                                               : Rp    300.000,00
7.      Biaya tak terduga                                                        : Rp    450.000,00
Jumlah                                                                               : Rp 3.000.000,00
           
                       








No
Uraian Kegiatan
Perencanaan
Keterangan
Agustus
September
Oktober
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

1
Sosialisasi sekaligus promosi ke universitas













2
Penyerahan bahan-bahan recycle kepada pihak LAPAS













3
Proses pembuatan benda-benda yang akan dijadikan bahan pameran













4
Penyebaran undangan ke masyarakat dan instansi pemerinntah













5
Mengundang Media Elektronik













6
Persiapan dan dekorasi













7
Gladi resik sebelum acara













8
Acara inti




























Lampiran 2

AGENDA KEGIATAN PAMERAN
Lampiran 3
ANGKET PENILAIAN PENGUNJUNG PAMERAN PENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA DI LAPAS IIA BARELANG

Nama               :..........................................................
Pekerjaan         :..........................................................
Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan yang anda pikirkan dan rasakan !
1.      Apa pikiran anda pertama sekali ketika mendengar kata “LAPAS” ?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2.      Bagaimana perasaan anda sebelum memasuki LAPAS untuk melihat pameran ini ?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3.      Bagaimana perasaan anda setelah memasuki LAPAS dan melihat langsung keadaan di dalam LAPAS ?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4.      Apa saran dan ide anda setelah melihat pameran ini ?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


5.      Apakah menurut anda pameran ini akan dapat merubah persepsi masyarakat tentang LAPAS ?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Batam,..../..../2014,


(.................................)


















Lampiran 4
BIODATA TIM PENYUSUN

1.      Ketua Tim
Nama                                       : Nurul Nadia
Tempat, tanggal lahir              : Malaysia, 7 November 1992
Alamat                                    : Kawasan Industri Sekupang
Fakultas                                   : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan                                    : Pendidikan Matematika
Tahun akademik                      : 2011/2012

2.      Anggota pertama
Nama                                       : Syarifah Rianti Syahnaz
Tempat, tanggal lahir              : Ambon, 5 Juli 1993
Alamat                                    : Tiban Lama RT 01 RW 02 No 15
Fakultas                                   : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan                                    : Pendidikan Matematika
Tahun akademik                      : 2011/2012

3.      Anggota kedua
Nama                                       : Reza Bagindo
Tempat, tanggal lahir              : Batam, 17 September 1995
Alamat                                    : Seraya Atas RT 01 RW V No 263
Fakultas                                   : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan                                    : Pendidikan Matematika
Tahun akademik                      : 2013/2014

4.      Anggota ketiga
Nama                                       : Astri Yaniwati
Tempat, tanggal lahir              : Batam, 27 April 1995
Alamat                                    : Kav. Sei Tering Blok B1 No 90 RT 002
                                                  RW 019
Fakultas                                   : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan                                    : Pendidikan Matematika
Tahun akademik                      : 2013/2014


5.      Anggota keempat
Nama                                       : Rengga Rachman Saputra
Tempat, tanggal lahir              : Magetan, 28 Januari 1994
Alamat                                    : Perum. Taman Lestari Blok B5 No 03
Fakultas                                   : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan                                    : Pendidikan Matematika
Tahun akademik                      : 2013/2014

































Lampiran 5

SUSUNAN ORGANISASI








KETERANGAN TUGAS:
Pembimbing    : Memberikan bimbingan untuk penulisan ini
Ketua              : Menyusun dan mengkoordinasikan untuk penulisan PKM-GT
Anggota 1       : Merapikan dan menyusun penulisan PKM-GT
Anggota 2       : Mencari informasi dan data-data untuk penulisan PKM-GT
Anggota 3       : Mencari informasi dan data-data untuk penulisan PKM-GT
Anggota 4       : Mencari informasi dan data-data untuk penulisan PKM-GT
 
 





















Lampiran 6
SURAT PERNYATAAN KETUA TIM
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama                                                   : Nurul Nadia
NIM                                                    : 11.05.0.098
Program Studi                                     : Pendidikan Matematika
Fakultas                                               : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa PKM-Gagasan Tertulis saya dengan judul :
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PAMERAN PENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA DI LAPAS II A BATAM
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Batam, 20 Maret 2014
Mengetahui,                                                                            Yang Menyatakan,
Pembantu Rektor/Ketua
Bidang kemahasiswaan,



(Dahrul Aman Harahap, S.Pt, MM)                                        (       Nurul Nadia      )
NIP. 1015098303                                                                      NIM. 11.05.0.098

    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar